PemkoPadang Apresiasi Film "Surga untuk Mama" Redaksi-1. Senin, 01 Agustus 2022. 09.12. Komentar. Foto bersama di lobo Harian Singgalang. (dok. humas)
Film bertema budaya Minang di Sumatra Barat, Onde Mande siap tayang di bioskop Indonesia pada 22 Juni 2023 mendatang. Film - Film bertema budaya Minang di Sumatera Barat, Onde Mande siap tayang di bioskop Indonesia pada 22 Juni 2023 .Film garapan Visinema yang berasosiasi dengan Gandeng Ceneng Film dan Visionari Capital ini mengisahkan kehidupan masyarakat di sekitar Danau Maninjau, Kecamatan Agam, Sumatra masyarakat tersebut, seorang perempuan muda bernama Si Mar diceritakan sedang memperjuangkan hadiah sayembara yang nantinya digunakan untuk membangun desa nelayan, tempat perjalanan, Si Mar bertemu dengan Anwar. Dari pertemuan itulah timbul konflik antara mereka terkait perebutan hadiah kemenangan Juga Tayang 11 Mei 2023, Sinopsis Film Hello Ghost Versi Indonesia yang Lucu dan PiluDisutradarai oleh Paul Agusta, film Onde Mande ini diperankan oleh aktor dan aktris Indonesia yang berdarah Minang, di antaranya; Shenina Cinnamon yang memerankan Si Mar, Musra Dahrizal sebagai Angku Wan,dan Emir Mahira sebagai itu, terdapat pula pemain-pemain berdarah minang lainnya, seperti Jajang C Noer, Jose Rizal Manua, Ajil Ditto, dan Shahabi menjelaskan bahwa film Onde Mande ini menggunakan sekitar 70 persen Bahasa Minang. Dalam membuat naskah, Paul melibatkan orang asli Minang untuk menerjemahkannya langsung ke Bahasa Minang agar tidak lepas dari konteks.“Bisa dibilang kurang lebih 70 persen dialog menggunakan Bahasa Minang, sisanya Bahasa Indonesia. Karena kental dengan Bahasa Minang, jadi kami banyak menggunakan pemain-pemain lokal juga di sana yang sangat bagus,” jelas Paul dikutip dari portal berita daring nasionalBaca Juga Meg 2 The Trench Siap Tayang, Jason Statham Jadi Pemain UtamaPaul juga menyesuaikan dialek yang diucapkan agar sesuai dengan dialek khas orang-orang pegunungan, Sebab, ada perbedaan dialog antara masyarakat pegunungan dan pesisir pantai.“Soal dialek juga kita coba sesuaikan dengan dialek gunung, bukan pesisir. Kalau gunung Bukittinggi atau Agam itu lebih halus, dibanding pesisir lebih kasar,” berdarah Minang, Shenina Cinamon masih harus mendalami Bahasa Minang karena dia lahir dan besar di Jakarta.“Untuk bahasa enggal lama latihannya. Tapi selama ini aku emang bisa ngerti Bahasa Minang tapi buat balikin bahasanya merespon balik tuh enggak bisa,” kata SheninaBaca Juga Final SEA Games 2023 Ini Head to Head Indonesia vs Thailand di SEA GamesProses syuting Onde Mande bertempat langsng di desa dekat Danau Maninjau. Seluruh pemain dan kru film tinggal langsung di desa tersebut selama dua minggu Onde Mande ini juga nantinya akan mewakili Indonesia dalam Far East Film Festival FEFF yang berfokus pada pengenalan film Asia ke penonton Eropa. FEFF sendiri diselenggarakan di Udine, Italia, mulai 26-29 Aprik Mande merupakan film kesekian kalinya industri perfilman merambah tema kedaerahan. Sebelumnya, sudah banyak film-film Indonesia yang menonjolkan budaya Indonesia, seperti Kartini 2016, Losmen Bu Broto 2021, dan Srimulat Hil Yang Mustahal 2022 yang menonjolkan budaya Jawa, hingga Ngeri-Ngeri Sedap yang menonjolkan budaya Batak Toba. *
Filmberlatarbelakang suku minang ini memiliki durasi 155 menit. diadopsi dari novel berjudul 'tenggelamnya kapal van der wicjk' karya Buya Hamka. film ini disutradarai oleh Sunil Soraya. dan rilis dua kali di bioskop. rilis pertama tahun 2013 dan yang kedua tahun 2014. di film ini juga diperankan oleh artis ternama di indonesia. diantaranya, Harjunot Ali sebagai Zainuddin, Pevita Pearce
Cuplikan Film Perjalanan Pertama yang salah satu lokasi syutingnya di Kota Bukittinggi. Dok Mahakarya PicturesFilm Perjalanan Pertama mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia hari ini, Kamis 14 Juli 2022. Film berlatar Minang ini disutradarai sineas asal Bukittinggi Arief Pertama film ketiga Arief bersama Mahakarya Pictures. Sebelumnya, Arief dan Mahakarya sudah merilis Film Surau Silek pada 2017 dan Liam Laila pada Perjalanan Pertama diproduksi rumah produksi dari dua negara, yaitu Mahakarya Pictures bekerja sama dengan D Ayu Pictures dari Malaysia.“Film ini menjadi sangat spesial bagi saya, dapat bekerja sama dengan aktor legendaris dari Malaysia, Ahmad Tamimi Siregar, dan yang satu laginya merupakan Rising star perfilman Indonesia, Muzzaki.” Ujar Arief Pertama dibintangi dua aktor utama dari dua negara dan dua generasi. Dari Indonesia ada aktor muda berbakat Muzakki Ramdhan. Dia beradu akting dengan aktor kawakan asal Malaysia Ahmad Tamimi dua aktor tersebut, juga ada sejumlah aktor pendukung lainnya, yaitu Andinda Thomas, Randy Pangalila, dan juga Gilang mengatakan, Film Perjalanan Pertama ini berlatar belakang cerita keluarga, hubungan cucu dan kakeknya. Hubungan mereka naik turun karena beberapa kejadian di masa lalu.“Harapannya film ini akan mengingatkan kita, kalau kita sebagai orang tua, kita tidak pernah bisa memilih bagian mana yang akan ditiru oleh anak cucu kita, dan kenangan dari cerita apa yang akan diingat oleh anak cucu kita nanti," Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan, film karya Arief ini sangat edukatif. Banyak pesan yang disampaikan melalui film ini."Film keluarga ini juga banyak menonjolkan keindahan asal Sumbar," ujarnya usai mengikuti Gala Premier Film Perjalanan Pertama Selasa 12 Juli Pertama sudah melakukan World Premier di Moslem Film Festival Australis dan Asian Premier di JOGJA Netpac Asian Film Festival pada 2021.
JAKARTA- Laudya Cynthia Bella sebenarnya sudah lama ingin meninggalkan dunia film. Alasan itulah yang membuat sang aktris sempat vakum berakting selama 3 tahun terakhir. Film Ambu yang dirilis pada 2019 merupakan proyek layar lebar terakhir yang dibintangi aktris berdarah Sunda dan Minang tersebut."Memang sudah niat (pensiun). Insya Allah, semoga Allah tolong ya," tuturnya di Taman Menteng
JAKARTA, - Film Onde Mande adalah salah satu film terbaru yang akan tayang di bioskop pada bulan Juni nanti. Film ini akan mengangkat latar tempat dan budaya yang sangat kental dengan budaya Minang mulai dari pemainnya hingga kru ini adalah fakta menarik dari film Onde Mande yang akan tayang di bioskop segera Baca juga Sinopsis Onde Mande, Film Indonesia yang Kental Budaya Minang 1. Terinspirasi dari ayah sang sutradara Sosok sutradara dari film ini, yaitu Paul Agusta dikenal lebih sering menggarap film dengan genre dark. Paul kemudian mengakui bahwa ia membuat film dengan genre komedi ini karena sang ayah sempat menginginkan untuk menonton film yang bia dirinya sang ayah dari sutradara sudah tidak ada, film ini tetaplah dipersembahkan untuk mendiang ayah Paul. Baca juga Sinopsis Palm Trees and Power Lines, Percintaan Seorang Gadis dengan Pria Paruh Baya 2. Sudah digarap sejak 8 tahun Sudah 10 tahun yang lalu Paul mendiskusikan film Onde Ia uga mengungkapkan bahwa Jose Rizal Maulana adalah aktor pertama yang ia tawarkan. Cerita Onde Mande juga sebenarnya sudah selesai dibuat sejak delapan tahun lalu dan langsung dikirimkan kepada Jose agar ia tertarik untuk bergabung dengan film ini. Baca juga Sinopsis The Days, Dibalik Gempa dan Tsunami Jepang Tahun 2011 3. Cast dan kru banyak dari Minang Film ini banyak mengangkat unsur kebudayaan Minangkabau dan tidak heran apabila pemain dan kru film didominasi oleh orang Minang. Selainmemiliki nilai edukasi, film tersebut juga berusaha mengangkat budaya minang. Baca juga: Arbani Yasiz sempat stres pelajari karakter di film "Ranah 3 Warna" Baca juga: "Ranah 3 Warna" selesai diproduksi, siap tayang di bioskop. Baca juga: Amanda Rawles kurang percaya diri dengan rambut pirang. Pewarta: Suci Nurhaliza Editor: Ida – Sesuai dengan anjuran Satgas Covid-19, libur panjang akhir pekan kali ini baiknya dilakukan di rumah saja. Banyak hal yang bisa dilakukan dari rumah, salah satunya dengan menonton film. Bagi pecinta film, libur panjang akhir pekan ini adalah waktu yang tepat untuk maraton film. Jika masih bingung mau menonton film apa, berikut adalah rekomendasi film bernuansa Minangkabau yang bisa menemani libur panjang di rumah. Love For Sale 2 Film besutan Visinema ini menceritakan kisah tokoh Ican Adipati Dolken mencari tambatan hatinya melalui aplikasi pencari jodoh. Ican terpaksa mencari pacar lewat aplikasi tersebut, lantaran ibunya Ros Ratna Riantiarno resah mengapa anak bujangnya itu belum kunjung menikah. Sampai akhirnya Arini Della Dartyan datang ke kehidupan Ican, lantas melahirkan kisah asmara yang sukses membuat penonton geram. Dari awal film, penonton sudah diajak larut bersama kentalnya adat Minangkabu. Prosesi pernikahan adat Minang dijadikan sebagai pemantik cerita. Stereotip keluarga Minang yang ribet’ dalam urusan mencari jodoh, juga diangkat dalam film ini. Agar liburanmu lebih greget’, jangan lupa masukan Love For Sale 2 ke dalam daftar filmu! Merantau Dari judulnya saja, film ini jelas menceritakan kebudayaan Minangkabau. Melalui film ini budaya merantau diceritakan dengan baluran genre laga’ yang menegangkan. Kentalnya budaya Minangkabau juga tampak pada jenis bela diri yang ditampilkan oleh tokoh Yuda Iko Uwais, yakni Silek Harimau. Alur cerita film Merantau juga tidak kalah seru. Tokoh Yuda dikisahkan nekat merantau ke Jakarta, meskipun dilarang sang ibu Christine Hakim. Ternyata Jakarta tidak seindah yang dibayangkan. Yuda dihadapkan berbagai rintangan, ia bertemu sekelompok penjahat yang berniat membunuhnya. Dengan ilmu pencak silat, Yuda berjuang melawan penjahat itu. Liam dan Laila Laila merupakan gadis 31 tahun yang tumbuh dalam keluarga Minangkabau. Sosok Laila diceritakan sebagai perempuan cerdas yang belum memikirkan untuk menikah. Namun, keluarganya yang sangat menjunjung tinggi adat Minang itu merasa bahwa di usia tersebut Laila sudah sepatutnya menikah. Laila kemudian bertemu Liam di aplikasi facebook. Masalah muncul karena Liam bukan pribumi, melainkan pria asal Perancis dan bukan seorang muslim. Film ini mengajak penonton untuk mengikuti kisah Laila dan Liam memperjuangkan kisah cinta mereka yang berbeda budaya, daerah dan agama. Di Bawah Lindungan Ka’Bah Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya sastrawan kenamaan Sumatra Barat, Buya Hamka. Mengisahkan tokoh Hamid Herjunot Ali memperjuangkan kisah cintanya dengan Zainab Laudya Cynthia Bella. Kisah cinta mereka ditentang, lantaran keduanya berasal dari kelas sosial berbeda. Hamid yang miskin terbuang dari kampung dan memutuskan berkelana ke Mekkah. Sementara Laila tetap di kampung halaman, setia dengan janji cintanya menunggu Hamid pulang. Perpaduan apik alam Ranah Minang dan megahnya Ka’bah menjadi saksi bisu kisah cinta dua sejoli itu. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Siapa yang tidak tahu dengan film yang menceritakan kisah cinta Zainuddin Herjunot Ali dan Hayati Pevita Pearce ini. Film yang diadaptasi dari novel karangan Buya Hamka itu ramai dibicarakan sejak 2013 silam bahkan hingga saat ini. Bagaimana tidak, rumitnya perjalanan cinta Zainuddin dan Hayati itu sukses membekas di benak penontonnya. Nuansa Minangkabau begitu terasa, karena nyaris seluruh elemen dari film ini mengangkat budaya Minang. Mulai dari ninik mamak Hayati yang menentang Zainuddin sebagai menantu, ketatnya adat pernikahan Minangkabau, hingga lokasi syuting yang benar-benar dilakukan di Sumatra Barat. Liburan di rumah saja bukan menjadi masalah besar. Lewat daftar rekomendasi film diatas, Anda dapat berkelana menyaksikan Sumatra Barat direpresentasikan dalam layar kaca. Fath/ABW Skanaacom, Sebuah film musikal anak yang alurnya pertualangan dibintangngi oleh tiga anak asal Ranah Minang dengan judul Pangeran Reborn akan Dibintangi 3 Anak Asal Minang, Film Pangeran Reborn Akan Tayang di Bioskop Agustus Mendatang - Skanaa
- Rasanya belum ada film remaja yang betul-betul menayangkan kisah romantis yang setting keseluruhannya di Padang, Sumatera Barat. Nah, film Malik & Elsa yang diangkat dari salah satu novel terlaris karya Boy Candra dengan judul yang sama itu akan menjadi kisah romantis sepasang remaja Minang. Film yang dibintangi oleh Endy Arfian sebagai Malik dan Salshabilla Adriani sebagai Elsa ini akhirnya bakal tayang perdana secara eksklusif di Disney+ Hotstar mulai Jumat 9/10/2020 besok. Film ini awalnya direncanakan tayang di bioskop pada 2 April 2020, namun karena datang pandemi covid-19, mau nggak mau jadwal penayangan filmnya berubah, bahkan tidak untuk di bioskop melainkan tayang di layanan streaming berbayar."Waktu dibilang nggak bisa promo langsung sedih, sih tapi pas dikasih jalannya kayak begini aku senang banget karena diberi wadah untuk mempertemukan penonton dengan karya-karya kak Boy Candra," ujar Salsha, pemeran Elsa dalam jumpa pers virtual "Malik & Elsa", Kamis ini. Meski begitu, Salsha juga bersyukur tayangnya Malik & Elsa di platform selain bioskop akan membuka peluang, bauwa aktingnya bakal ditonton oleh lebih banyak orang lagi. Oh, ya nggak cuma akting tapi juga Salsha bakal menyanyi karena lagunya menjadi soundtrack dari film tersebut. "Ya, di sini aku nyanyi juga," lanjut Salsha lagi. Nggak cuma itu yang seru dari film ini, menurut sutradara Malik & Elsa, penonton akan bisa menjelajah kota Padang. Pasalnya, hampir seratus persen pengambilan gambar untuk film ini mengikuti apa yang ada di novelnya. "Seratus persen kita syuting di kota Padang. Kita lakukan ini, agar sesuai sama background cerita di novelnya," kata Eddi Prasetya, tayangan twrsbeut juga jadi hiburan bisual buat kamu yang udah lama di rumah aja. "Jadi kalo mau nonton film ini, saran saya fokuskan nontonnya. Walaupun nggak dari bioskop, coba cari ruangan yang nyaman, dan kondiskan gelap biar nontonnya jadi lebih seru," tambah Boy Chandra. Nah, Malik & Elsa adalah film Indonesia keenam nih, yang tayang perdana secara eksklusif di Disney+ Hotstar dan menambah juga daftar film lokal berkualitas bagi para pelanggannya. Buat yang belum tahu, kisah Malik dan Elsa diawali dengan sebuah permainan, di mana Elsa kalah dan dihukum harus mentraktir Malik selama 7 hari berturut-turut, membuat keduanya seperti menemukan dunia mereka bersama. Film ini mengambil lokasi di Padang, menampilkan pemandangan menakjubkan yang akan memperkaya cerita sekaligus memikat penonton. Tak hanya menghadirkan keindahan khas Sumatera Barat ke layar kaca, Malik & Elsa juga turut membawa talenta lokal dari Padang untuk menjadi bagian dari film ini. Dengan alur cerita yang hangat dan pemandangan indah, Malik & Elsa siap menghibur para penonton di rumah. * PROMOTED CONTENT Video Pilihan
FilmSengsara Membawa Nikmat mengisahkan tentang persaiangan dua orang pemuda yakni si Kacak dan si Midun. 3. Siti Nurbaya Film Siti Nurbaya ini digarap pada tahun 1941, disutradarai oleh Lie Tek Swie dan diproduseri Touw Ting Iem. Film ini dibintangi di antaranya oleh Asmanah, Momo, Soerjono, A Thys, dan HA Rasjid. Sayang sekali, permintaan yang kamu cari tidak kami temukan atau belum tersedia. . 290 243 182 434 332 312 380 34

film minang di bioskop