Meskipunkemungkinannya kecil, pada beberapa kasus polip pada serviks bisa menjadi tanda awal dari kanker serviks. Oleh sebab itu, segera membuang atau mengangkat polip tersebut bisa mengurangi risiko kanker. Konsultasikan dengan dokter, harus seberapa sering anda melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara rutin. Pengertian polip rahimPolip rahim adalah tumbuhnya jaringan tidak normal pada dinding rahim bagian dalam. Kondisi ini juga sering disebut mioma uteri atau fibroid rahim. Benjolan polip bisa dapat meluas ke dalam rongga rahim. Meski bukan termasuk kanker, polip rahim dapat berubah menjadi kanker. Ukuran mioma uteri biasanya beberapa mm hingga beberapa cm. Sebagai gambaran, ukuran ini bisa berkisar antara sekecil biji wijen sampai sebesar bola golf atau lebih besar. Wanita dapat memiliki satu buah polip rahim atau lebih. Secara umum, polip menempel di dalam rahim, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk tumbuh hingga ke serviks. Polip rahim dapat dialami oleh semua wanita. Namun kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang mendekati atau sudah menopause. Tanda dan gejala polip rahimSecara umum, gejala-gejala polip rahim meliputi Perdarahan haid yang tidak biasa, contohnya durasi menstruasi yang panjang dengan volume darah yang berlebihan Perdarahan di luar siklus menstruasi Perdarahan dari vagina, padahal sudah menopause Sulit untuk hamil Mungkin saja ada tanda dan gejala polip rahim yang tidak disebutkan. Bila memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter. Penyebab polip rahimSampai sekarang, dokter tidak mengetahui secara pasti penyebab polip rahim. Namun faktor hormon tampaknya berperan besar. Setiap bulan, kadar estrogen dalam tubuh wanita akan naik dan turun. Akibatnya, dinding rahim menjadi lebih tebal, lalu luruh saat menstruasi. Perubahan hormon yang tidak seimbang akan menyebabkan pertumbuhan abnormal pada dinding rahim. Inilah yang kemudian dapat menjadi polip rahim. Faktor risiko polip rahim Para pakar menduga bahwa beberapa faktor risiko polip rahim bisa meliputi Menjelang masa menopause atau sudah menopause Menderita hipertensi Mengalami obesitas Mengosumsi tamoxifen, yakni obat yang digunakan untuk menangani kanker payudara Diagnosis polip rahimDiagnosis polip rahim dapat ditentukan dengan cara Anamnesis atau tanya jawab Dokter akan menanyakan gejala-gejala yang muncul serta faktor risiko polip rahim yang dimiliki oleh pasien. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik difokuskan pada pengecekan sistem reproduksi wanita, yaitu di sekitar area perut, panggul, dan vagina. Ultrasound transvaginal Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan alat USG melalui vagina. Alat ini akan menampilkan gambar bagian dalam rahim pada layar. Dengan ultrasound ini, dokter dapat melihat polip rahim secara jelas atau mengenalinya sebagai jaringan endometrium yang menebal. Kuretase dan histeroskopi Kedua prosedur ini biasanya dilakukan bersamaan. Dokter akan memasukkan histeroskop melalui vagina dan serviks hingga sampai ke rahim guna memeriksa bagian dalam rahim. Selanjutnya, dokter dapat melakukan pengerokan dinding rahim kuret atau kuretase untuk mengambil sampel jaringan rahim. Sampel ini lalu diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi endometrium Dokter bisa menggunakan kateter pengisap di dalam rahim guna mengumpulkan sampel jaringan dinding rahim endometrium. Sampel ini kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi endomertium merupakan pemeriksaan paling akurat dalam mendiagnosis polip rahim. Melalui biopsi ini, dokter juga bisa menentukan apakah mioma berpotensi menjadi kanker atau tidak. Cara mengobati polip rahimBerbagai tindakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengobati polip rahim adalah Pemantauan rutinPolip kecil tanpa gejala dapat terselesaikan dengan sendirinya. Perawatan dari polip kecil tidak dibutuhkan kecuali bagi wanita yang memiliki risiko kanker rahim. Obat-obatanBeberapa obat hormon, termasuk progestin dan pelepasan hormon gonadotropin, dapat mengobati gejala polip. Tetapi mengonsumsi terlalu banyak obat hanya sekedar mengatasi kondisi ini untuk jangka pendek, dan saat konsumsi obat dihentikan polip dapat tumbuh kembali. OperasiHisteroskopi adalah alat yang digunakan dokter untuk melihat bagian dalam rahim, dan dapat digunakan untuk menghilangkan polip. Polip yang diambil akan dikirim ke laboratorium untuk diteliti menggunakan mikroskop. Komplikasi polip rahim Jika tidak ditangani dengan benar, polip rahim dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut Sebagian polip rahim dapat berubah menjadi kanker rahim Gangguan kesuburan, sehingga penderita sulit hamil atau sering keguguran Cara mencegah polip rahimSampai sekarang belum diketahui cara mencegah terjadinya polip rahim karena penyebabnya utamanya juga belum diketahui pasti. Namun penting bagi Anda, khususnya wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan organ kandungan secara rutin untuk mendeteksi secara dini ada tidaknya polip rahim. Anda mungkin dapat mencegah polip rahim dengan mengendalikan faktor risiko yang meningkatkan risiko terjadinya polip rahim seperti kegemukan, tekanan darah tinggi, atau penggunaan obat tamoxifen untuk menangani kanker payudara. Kapan Harus Berkonsultasi dengan DokterSegera kunjungi dokter jika mendapati gejala-gejala berikut Perdarahan melalui vagina setelah menopause Perdarahan diantara periode menstruasi Perdarahan menstruasi yang tidak biasa Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan DokterSebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan. Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga. Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi. Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter. Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat KonsultasiDokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut Apa saja gejala yang Anda rasakan? Kapan gejala pertama kali Anda alami? Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait polip rahim? Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu? Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba? Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis polip rahim agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

panggul2,3,4,5,6,7. Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per. vaginam di antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak. hingga perdarahan masif. Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang. disertai nyeri sehingga dapat diduga sebagai haid yang memanjang.

0% found this document useful 0 votes8 views37 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes8 views37 pagesMioma GeburtJump to Page You are on page 1of 37 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 22 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 26 to 34 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. BeliObat Polip Serviks, Benjolan Mulut Rahim, Tumor Serviks, Miom, Kista di Burhanudin herbal. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. rtx 2060 rtx 3060 iphone 13 pro sepatu

Halodoc, Jakarta - Polip adalah pertumbuhan jaringan kecil pada tubuh yang bersifat jinak, tetapi bisa juga menjadi ganas. Rahim dan serviks wanita juga bisa mengalami kondisi ini, dan ketika polip menjadi ganas biasanya hal ini disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah, munculnya peradangan atau reaksi dari peningkatan kadar estrogen. Polip bisa muncul di rahim dan serviks, dan banyak orang yang tertukar antara polip serviks dan polip rahim. Nah, untuk mengetahui perbedaan keduanya, simak ulasannya berikut ini! Polip jenis ini terjadi di area endometrium yakni lapisan terdalam pada rahim dan tempatnya menempelnya ovum yang telah dibuahi. Polip dapat berbentuk bulat atau oval, ukurannya bervariasi dari beberapa milimeter seukuran biji wijen hingga beberapa centimeter seukuran bola golf, atau lebih besar. Polip rahim umumnya terjadi pada wanita yang berusia 40 tahun ke atas dan jarang ditemukan pada wanita di bawah usia 20 tahun. Gejala yang akan muncul pada pengidap polip rahim antara lain Periode menstruasi yang tidak terprediksi, bisa semakin lama atau semakin sering. Perdarahan yang tidak normal di antara periode menstruasi. Darah menstruasi sangat banyak. Perdarahan pada Miss V setelah menopause. Kemandulan. Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan seorang wanita terserang penyakit ini, antara lain Pramenopause atau postmenopause. Memiliki tekanan darah tinggi hipertensi. Obesitas. Konsumsi tamoxifen untuk mengobati kanker payudara. Polip rahim tidak perlu diangkat jika tidak memunculkan gejala. Namun saat wanita mengeluhkan gejala seperti perdarahan berat selama periode menstruasi dan dikhawatirkan menyebabkan kanker, maka wajib dilakukan pengangkatan seperti histeroskopi atau kuret. Polip Serviks Jika polip rahim menyerang area endometrium, polip serviks akan ditemukan pada area leher rahim. Polip serviks umumnya tidak menimbulkan gejala dan baru dapat dideteksi saat dilakukan pap smear. Sementara pada sebagian kecil pengidap polip serviks, gejala yang dapat muncul, seperti Perdarahan pasca menopause atau di antara waktu menstruasi. Perdarahan setelah melakukan hubungan intim. Menstruasi dengan volume lebih banyak dari biasanya. Keluarnya cairan dari Miss V berwarna putih atau kuning yang mungkin berbau akibat infeksi. Sama seperti polip rahim, polip serviks tidak memerlukan penanganan khusus apabila tidak ada gejala yang berarti. Namun jika diperlukan, polip serviks dapat diangkat dengan prosedur yang lebih sederhana dari polip rahim. Polip serviks akan dihilangkan melalui bedah kecil. Operasi pengangkatan polip tidak menyebabkan rasa sakit. Polip dapat diangkat dengan memutar ujungnya, menggunakan forsep, atau mengikatkan benang di bagian bawah polip yang digunakan untuk memotong polip. Dokter akan membekukan polip dengan nitrogen cair, atau tindakan bernama electrocautery ablation penghilangan polip dengan aliran listrik agar polip tidak tumbuh kembali. Saat ini, peralatan modern seperti laser dapat digunakan untuk menghancurkan polip. Kebanyakan dokter mengangkat tuntas agar polip tidak tumbuh kembali. Cari tahu lebih lanjut seputar polip rahim dan polip serviks serta cara mengatasinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! Baca juga Ini Alasan Kenapa Polip Rahim Perlu Penanganan Khusus Inilah 3 Jenis Polip yang Perlu Diketahui Tindakan Medis yang Tepat untuk Mengatasi Polip

POLIPSERVIKS. Dalam dokumen Bryn A. Boslett, MD Brian S. Schwartz, MD (Halaman 23-33) Polip serviks umumnya terjadi selama tahun-tahun reproduksi, terutama setelah usia 40 tahun, dan kadang-kadang ditemukan pada wanita pascamenopause. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi peradangan mungkin memainkan peran etiologis.
Uploaded byAnnisa Pratiwi 0% found this document useful 0 votes309 views31 pagesOriginal Title-Polip-ServiksCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes309 views31 pagesPolip ServiksOriginal Title-Polip-ServiksUploaded byAnnisa Pratiwi Full descriptionJump to Page You are on page 1of 31Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 8 to 26 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
ObatKanker Rahim, Tumor Rahim, Miom, Kista, Polip Rahim, Serviks di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Mioma geburt adalah jenis mioma pada organ reproduksi wanita yang kemunculannya ditandai dengan perut kembung dan juga ukurannya yang terus membesar. Kesehatan itu mahal, maka dari itu harus dijaga dengan baik terutama organ reproduksi wanita. Organ reproduksi harus dijaga dengan baik supaya terhindar dari berbagai penyakit. Ada banyak penyakit yang menyerang organ reproduksi, salah satunya yaitu mioma. Apa Itu Miom atau Mioma? Sebelum membahas jenis mioma ini, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa itu mioma. Mioma atau miom juga dikenal dengan nama lain yaitu fibroid, leiomioma dan juga fibromioma. Mioma itu sendiri merupakan suatu kondisi ketika ada pertumbuhan sel tumor di dalam ataupun di sekitar rahim uterus. Dengan kata lain sel tumor tersebut bisa muncul di rahim, permukaan rahim dan juga dinding rahim. Sel tumor tersebut tidak ganas dan pastinya tidak menimbulkan kanker. Mioma tersebut berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara tidak normal abnormal. Pertumbuhan yang tidak normal tersebut kemudian membentuk tumor jinak. Adapun ukuran miom berkisar 1 milimeter hingga 20 sentimeter. Gejala Mioma Beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh penderita mioma diantaranya adalah Sembelit Perut kembung Perut membesar dan terasa sakit Merasakan nyeri atau tekanan pada bagian panggul Siklus menstruasi berantakan Sering buang air kecil Nyeri pada bagian kaki Jenis-Jenis Mioma Ada beberapa jenis mioma yang harus Anda pahami. Berikut ini adalah diantaranya 1. Mioma Intramural Mioma intramural merupakan salah satu jenis mioma yang tumbuh di antara jaringan otot rahim. Lokasi tersebut menjadi tempat yang paling umum terbentuknya miom. Jika jenis miom ini diderita maka ukuran rahim akan memperbesar. 2. Mioma Subserous Miom subserous adalah miom yang tumbuh pada bagian luar dinding rahim ke rongga panggul. Jenis mio ini bisa tumbuh dan juga menyebar d bagian luar rahim. 3. Mioma Pedunculated Jenis mioma selanjutnya yaitu mioma pedunculated. Jenis mioma satu ini tumbuh pada batang kecil di dalam ataupun di luar rahim. 4. Mioma Submukosa Mioma submukosa adalah mioma yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim. Apabila miom tumbuh besar bisa mempengaruhi siklus haid dan akan mengakibatkan pendarahan serta komplikasi serius lainnya, seperti kemandulan dan keguguran. Mengenal Miom Geburt Mioma submukosa ini memiliki tiga klasifikasi yaitu mioma submukosa dengan pedunkula bertangkai, mioma submukosa tanpa pedunkula >50% ekspansi ke intramural serta mioma submukosa tanpa pedunkula yang <50% ekspansi ke intramural. Mioma ini menjadi salah satu bentuk mioma submukosa dengan pedunkula atau bertangkai. Mioma submukosa ini tidak berbahaya tetapi cukup mengganggu dan sering menimbulkan anemia. Miom geburt adalah mioma submukosum yang dapat tumbuh bertangkai menjadi polip yang kemudian dilahirkan melalui serviks. Tingkat kejadian wanita menderita penyakit ini adalah 20-40%. Mioma ini sering terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun. Munculnya mioma jenis geburt ditandai dengan beberapa gejala, antara lain perdarahaan pervaginaan dengan darah yang dikeluarkan sangat banyak dan bergumpal serta nyeri pinggang, terutama ketika duduk. Demikianlah informasi tentang mioma geburt. Pada dasarnya mioma geburt adalah salah satu jenis mioma yang ukurannya bisa terus membesar. Meski penyakit ini tidak berbahaya tetapi juga tidak boleh diremehkan karena bisa mengakibatkan anemia. Jika Anda menderita gangguan ini dan ingin mengatasinya, bisa berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi untuk mendapatkan informasi dan konsultasi mengenai mioma jenis geburt.
Miomasubmukosa dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran serviks disebut mioma geburt. Hal ini dapaat menyebabkan dismenore, namun ketika telah dikeluarkan dari serviks dan menjadi nekrotik, akan memberikan gejala pelepasan darah yang tidak regular dan dapat disalahartikan dengan kanker serviks.

Benjolan yang muncul di area tubuh manapun, termasuk di mulut rahim atau serviks perlu mendapatkan perhatian khusus. Area yang sering juga disebut sebagai leher rahim ini perlu diperhatikan karena gangguan yang muncul bisa menandakan penyakit berbahaya yang perlu segera mendapatkan penanganan medis. Meski begitu, tidak semua benjolan di mulut rahim berbahaya. Setidaknya ada 4 jenis penyakit yang dapat menyebabkan benjolan di mulut rahim, meliputi 1. Kanker leher rahim Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah penyebab benjolan di mulut rahim yang perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel-sel di leher rahim mulai berubah menjadi sel-sel prakanker yang dimulai pada permukaan serviks. Ada dua jenis utama kanker serviks, yaitu karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Sekitar 80% hingga 90% kanker serviks adalah jenis karsinoma sel skuamosa, sedangkan 10% hingga 20% adalah adenokarsinoma. Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus HPV yang merupakan salah satu virus penyebab infeksi menular seksual. Jika tubuh tidak dapat mengatasi infeksi HPV ini, maka sel-sel di leher rahim dapat berubah menjadi sel kanker. Tidak semua sel prakanker akan berubah menjadi kanker. Tetapi sangat penting untuk dapat menemukan sel-sel bermasalah ini dan mengobatinya sebelum berubah menjadi sel kanker. 2. Polip leher rahim Polip serviks adalah pertumbuhan abnormal non-kanker pada leher rahim yang memiliki berbagai variasi bentuk, warna, dan ukuran. Seringkali polip terlihat seperti benjolan di mulut rahim. Tidak semua benjolan yang disebabkan oleh polip memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Berikut ini beberapa ciri polip yang dapat muncul Polip leher rahim dapat berbentuk bohlam, jari, atau batang panjang. Ukuran panjang polip leher rahim dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Warna polip bisa terlihat kemerahan, keunguan, atau keabuan. Penyebab polip leher rahim hingga saat ini belum bisa dijelaskan, namun beberapa kemungkinannya meliputi kadar estrogen tinggi, radang serviks dan penyumbatan pembuluh darah. Ini merupakan kondisi yang cukup umum dan seringkali terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 20 tahun dan telah melahirkan lebih dari satu kali. Dua dari tiga wanita penderita polip serviks tidak mengalami gejala. Maka biasanya kondisi ini baru diketahui saat pemeriksaan rutin vagina dan tulang panggul serta pap smear. Dalam kebanyakan kasus, polip serviks bersifat jinak dan hanya 1 dari kasus yang bersifat kanker. Benjolan di mulut rahim berupa polip dapat dihilangkan dengan prosedur yang mudah. 3. Kista nabothian Benjolan di mulut rahim juga dapat berupa kista nabothian yang merupakan kista kecil yang terbentuk di permukaan serviks. Ini merupakan kondisi yang cukup umum dan bukan ancaman bagi kesehatan serta bukan gejala dari kanker serviks. Kista nabothian terbentuk ketika kelenjar penghasil lendir di leher rahim dilapisi sel-sel kulit dan mengalami penyumbatan. Ini menyebabkan penumpukan lendir yang kemudian membentuk kista di leher rahim. Benjolan di mulut rahim berupa kista nabothian terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih yang berisi lendir yang dihasilkan leher rahim. Kista ini dapat diakibatkan dari melahirkan atau trauma fisik pada area serviks 4. Mioma leher rahim Mioma atau disebut juga fibroid adalah tumor jinak yang sebagian terdiri dari jaringan otot. Benjolan di mulut rahim berupa mioma jarang terjadi. Namun jika hal ini didapati, maka biasanya mioma leher rahim juga disertai dengan mioma di bagian atas rahim yang lebih besar. Mioma serviks yang berukuran besar dapat menyumbat sebagian saluran kemih atau mungkin menonjol ke dalam vagina. Mioma juga dapat mengalami luka, terinfeksi, berdarah, hingga menghalangi aliran urin. Benjolan di mulut rahim berupa mioma berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun mungkin tidak memerlukan penanganan medis. Mioma serviks berukuran besar dan menyebabkan gejala yang mengganggu mungkin perlu diangkat dengan prosedur bedah. Baca Juga Mengenal Penyebab Rahim Membesar Gejala benjolan di mulut rahim Benjolan di mulut rahim dapat menyebabkan berbagai gejala, atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Namun, jika terdapat gejala maka bisa berupa Perdarahan haid yang berlebihan atau menyakitkan Muncul bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi Keputihan berbau busuk Perut bagian bawah terasa kencang dan bengkak Sering buang air kecil Nyeri di punggung bawah, panggul, atau kaki Rasa sakit saat berhubungan seks Berdarah setelah berhubungan seks Baca JugaKenali Hiperplasia Endometrium Sebagai Penebalan Dinding Rahim7 Makanan untuk Mencegah Kanker Serviks yang Alami8 Cara Menjaga Kesehatan Rahim, Penting untuk Kesuburan Wanita! Kapan harus diperiksakan ke dokter? Jika gejala atau ketidaknyamanan yang Anda rasakan mulai terasa mengganggu kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. Beberapa gejala benjolan di mulut rahim yang perlu segera mendapatkan perhatian medis antara lain Mengalami perdarahan dari vagina setelah menopause Muncul bercak darah di luar periode menstruasi Keputihan yang tidak biasa atau berbau busuk Sakit parah di punggung bagian bawah, kaki, atau panggul Sebagian besar benjolan di mulut rahim tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan terapi khusus. Perempuan yang mengalaminya pun tidak mengalami kenaikan risiko terkena kanker. Meski begitu, bukan berarti ini bukan kondisi yang bisa diremehkan. Anda tetap perlu menjalani pemeriksaan rutin seperti Pap smear sehingga jika ada benjolan yang muncul di mulut rahim, bisa lebih cepat terdeteksi dan diobati dengan tepat. Untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai gangguan di mulut rahim maupun kondisi kesehatan secara keseluruhan, gunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

. 200 454 200 240 487 114 478 95

mioma geburt dan polip serviks